AS hibahkan USD 17 juta untuk restorasi hidrologi hutan & rawa
ARWANAQQ - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake mengatakan Amerika Serikat mendukung program pencegahan perubahan iklim dan memberi bantuan luas ke pemerintah Indonesia untuk mengatasi persoalan ini.
"Inisiatif pertama adalah Berbak Green Prosperity Project menyumbang senilai 17 juta dolar AS, yang akan membantu merestorasi hidrologi hutan rawa gambut di Provinsi Jambi. Restorasi sistem ini pada akhirnya akan membantu mengurangi prevalensi kebakaran gambut di daerah tersebut," ucapnya ketika disela acara Festival Iklim dua derajat, di JCC.
Menurut Robert, proyek Berbak ini juga akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan produksi pertanian setempat serta memfasilitasi sertifikasi petani kelapa sawit kecil.
"Tak hanya fasilitas sertifikasi petani saja, sistem energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit berbasis masyarakat," tambahnya.
Tak hanya itu pihaknya juga akan memberikan bantuan USD 13 juta untuk tiga pabrik kelapa sawit di Provinsi Riau.
"Hal tersebut untuk pembangkit tenaga biogas yang menggunakan Limbah Pabrik Kelapa Sawit dan membantu petani swadaya kecil di tiap basis pasokan pabrik guna mendapatkan sertifikasi RSPO," bebernya.
Pihaknya juga mengharapkan dua hal tersebut dapat menghasilkan 3MW energi terbarukan dari biogas, setara dengan pasokan listrik untuk 9.000 rumah di pedesaan.
Diketahui acara Festival Iklim cegah suhu dua derajat ini digelar oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Festival tersebut akan digelar hingga tanggal 4 Februari 2016 dengan berbagai acara seminar pencegahan suhu yang diikuti oleh berbagai kalangan.
"Inisiatif pertama adalah Berbak Green Prosperity Project menyumbang senilai 17 juta dolar AS, yang akan membantu merestorasi hidrologi hutan rawa gambut di Provinsi Jambi. Restorasi sistem ini pada akhirnya akan membantu mengurangi prevalensi kebakaran gambut di daerah tersebut," ucapnya ketika disela acara Festival Iklim dua derajat, di JCC.
Menurut Robert, proyek Berbak ini juga akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan produksi pertanian setempat serta memfasilitasi sertifikasi petani kelapa sawit kecil.
"Tak hanya fasilitas sertifikasi petani saja, sistem energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit berbasis masyarakat," tambahnya.
Tak hanya itu pihaknya juga akan memberikan bantuan USD 13 juta untuk tiga pabrik kelapa sawit di Provinsi Riau.
"Hal tersebut untuk pembangkit tenaga biogas yang menggunakan Limbah Pabrik Kelapa Sawit dan membantu petani swadaya kecil di tiap basis pasokan pabrik guna mendapatkan sertifikasi RSPO," bebernya.
Pihaknya juga mengharapkan dua hal tersebut dapat menghasilkan 3MW energi terbarukan dari biogas, setara dengan pasokan listrik untuk 9.000 rumah di pedesaan.
Diketahui acara Festival Iklim cegah suhu dua derajat ini digelar oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Festival tersebut akan digelar hingga tanggal 4 Februari 2016 dengan berbagai acara seminar pencegahan suhu yang diikuti oleh berbagai kalangan.
