Gila, Satu Kelas Kompak Hamil Bersama!
TOKO4D - Warning-Lindungi Remaja kita dari kerusakan moral! Edan! 17 remaja putri yang belum genap 17 tahun dan masih terdaftar sebagai siswi di Gloucester High School (setara SMU) di negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat, menjalankan ide dari buah kesepakatan sekelas yaitu hamil secara bersamaan. Tidak hanya pejabat dan guru-guru, para orangtua pun tak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam benak dan keingingan dari ke-17 remaja putri ini.
Berawal dari menikmati liburan musim panas, ketika pulang dan mulai belajar kembali di sekolah diketahui 17 siswi hamil secara bersamaan. Uniknya dan hebohnya mereka tak hanya satu sekolah, ketujuh belas gadis berusia kurang dari 16 tahun ini ternyata juga satu kelas!
Hingga saat ini pejabat setempat masih menyelidiki berapa umur ‘si ayah’ dan siapa saja ‘si ayah’ yang mengamili mereka. “Jika diketahui usia ‘para ayah’ ini lebih dari 20 tahun, maka mereka bisa dijatuhi hukuman penjara karena di dakwa berhubungan seks dengan anak di bawah umur,” kata seorang staf di sekolah itu.
Dari laporan yang terungkap ternyata niatan hamil secara bersama dari ke-17 siswi ini memang sedah mereka rencanakan. Bahkan diketahui nyaris siswi di kelas itu telah sepakat, namun yang benar-benar hamil hanya 17 remaja putri. “Entah apa tujuannya, tapi dari hasil tes kehamilan yang dilakukan oleh pihak sekolah, kami menemukan fenomena menyedihkan ini. Bahkan beberapa diantara siswi lainnya ada yang mengungkapkan rasa kecewanya karena mereka gagal hamil,” ujar staf sekolah itu.
Bisa jadi ide gila ini dilatar belakangi peristiwa yang seringkali terjadi di Gloucester High School. Pasalnya, setiap usai liburan sekolah, pihak sekolah selalu mengadakan tes kehamilan bagi seluruh siswinya. Hal ini dilakukan karena tercatat setiap tahun banyak siswinya yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena alasan hamil di luar nikah.Namun 17 siswi yang hamil bersama kali ini benar-benar mengejutkan sehingga menjadi perbincangan dan pemberitaan media massa. Semoga saja perilaku edan ini tidak dicontoh di kalangan pelajar Indonesia.