Mekanisme Pertahanan Hewan Paling Tidak Lazim

01.09 0 Comments A+ a-



Semua mahluk hidup di dunia ini sakan memiliki pertahanan khusus untuk melindunginya dari bahaya agar bisa bertahan hidup. Mekanisme pertahanan ini berbeda beda tergantung dengan keadaan dan kelebihan dari mahluk itu sendiri. Seperti yang sering kita lihat sahabat gunungpoker.com, biasanya mereka melakukan gigitan atau menyeringai dengan mengembangkan badannya sehingga terlihat besar. Namun taukah anda bahwa beberapa hewan di dunia ini ternyata dikaruniai dengan pertahanan diri yang sangat aneh. Berikut mekanisme pertahanan diri hewan yang paling aneh versi anehdidunia.com

Binatang Opossum Pura Pura Mati


Semua orang tahu bahwa istilah ‘bermain sebagai possum’ berarti bermain seolah-olah kita telah mati. Hewan yang dapat di temukan mulai dari Kanada sampai Kosta Rika ini biasanya bereaksi terhadap bahaya sama seperti mamalia lainnya lakukan, yaitu dengan cara mendesis, menggeram seta memperlihatkan giginya. Hewan ini juga bisa menggigit dengan ganas jika merasa terlalu dipojokkan. Meskipun begitu, jika semua cara tersebut gagal dan situasi menjadi sangat berbahaya, rencana B opossum ini adalah berpura-pura mati. Opossum merebahkan diri ke tanah, mengeluarkan air liur seolah-olah hewan ini sangat sakit, dan lalu tidak bergerak sama sekali, dengan mulut terbuka lebar serta gigi yang nampak. Hewan ini bahkan menghasilkan putrid, bau seperti mayat yang dihasilkan dari kelenjar dubur hewan ini.

Banyak pemangsa yang lebih memilih membunuh mangsanya sendiri dan banyak dari mereka yang akan segera kehilangan minat pada seekor hewan yang tampak mati, dan setelah itu meninggalkan opossum sendiri. Hal yang paling mengagumkan tentang metode pertahanan opossum ini adalah reaksi mereka ini bukanlah tindakan yang dilakukan secara sadar. Hal ini lebih ke respon psikologis terhadap situasi yang sangat menegangkan, dan hewan ini benar-benar pingsan sampai berjam-jam lamanya. Biasanya, opossum dapat sadar kembali jika pemangsanya telah pergi. Dan bagaimana cara tubuh opossum ini mengetahuinya, masih menjadi misteri.

Sea cucumbers Mengeluarkan Isi Perut



Sea cucumbers atau teripang dikenal dengan mekanisme pertahanan mereka yaitu melemparkan isi perutnya ke predator sebelum mereka kabur. Hampir sama seperti sea squirt, mereka bisa menumbuhkan kembali isi perutnya dalam beberapa hari. Tapi jika cara ini tidak berhasil, mereka masih memiliki rencana cadangan yang sangat keren.

Ketika tersudut, teripang bisa mencairkan tubuh mereka dengan cara memanipulasi kolagen dalam tubuh. Mereka bisa mengencangkan atau mengendurkan kaitan kolagen yang membentuk tubuh mereka ini sehingga mereka bisa menghilang seperti hantu dan ikut hanyut ke tempat yang lebih aman. Kemampuan ini sangat ekstrim sampai mereka juga bisa terlalu mencairkan diri sendiri dan mati.

Hagfish Mengeluarkan Lendir Super Lengket


Ikan berlendir (hagfish) memiliki pertahanan diri yang unik sekaligus mematikan. Hagfish dapat ditemukan di sebagian besar lautan di dunia. Ketika merasa stres atau indra mereka merasakan bahaya, hagfish akan melepaskan lendir tebal yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Setelah ancaman itu hilang, ikan itu akan mengikat diri sendiri menjadi simpul, kemudian berjalan mundur, meninggalkan lendir dan menjauh. Hewan-hewan yang telanjur terperangkap dalam lendir buatannya itu bisa mati lemas begitu pun hagfish sendiri jika masih berada di lautan lendir.

Hagfish memiliki panjang hingga 15 inci (40 sentimeter), dengan lebar sebesar ibu jari. Namun, ia dapat melepaskan hingga 1 liter (0,2 galon) lendir dalam waktu sekitar 1 detik. Ketika itu terjadi, predator yang mengancamnya akan segera menjauh. Jika si predator nekat memangsa, maka tubuh hagfish yang tergigit akan mengeluarkan lendir yang sama, dan insang si predator akan segera dipenuhi lendir yang akan mencekiknya sampai mati.

Horned Lizard Menyemprotkan Darahnya


Di antara banyak hewan lain, kadal bertanduk (Horned lizard) memiliki taktik pertahanan diri yang lebih banyak. Seperti bunglon, ia dapat mengubah warnanya untuk menyesuaikan diri dengan banyak latar belakang alam, termasuk di gurun pasir. Selain itu, reptil tersebut juga dapat mengubah diri hingga terlihat seperti batu, berkat warna kulitnya.

Ketika taktik penyamaran semacam itu kurang efektif, dan calon pemangsanya tetap mengincar, maka kadal bertanduk akan membusungkan tubuh hingga terlihat lebih besar dari ukuran normalnya. Apabila pertahanan itu tetap tidak berhasil, ia akan menggunakan taktik terakhirnya, yaitu menyemprotkan darah dari matanya.

Untuk melakukan hal tersebut, kadal bertanduk akan membatasi aliran darah ke seluruh tubuhnya, meningkatkan tekanan darah di kepala, lalu memecahkan pembuluh darah di kelopak matanya. Ketika kelopak matanya pecah, darah akan menyembur hingga sejauh 5 kaki (1,5 meter). Darah yang menyembur itu tidak beracun, tapi cukup membingungkan predator yang akan memangsanya.

Carpenter Ant Meledakan Dirinya

Semut asli dari kalimantan ini punya sistem pertahanan yang sangat menakjubkan dan membuatnya terkenal hingga berbagai penjuru dunia. Pernahkah kamu mendengar semut yang meledakkan dirinya sendiri atau sebuah koloni semut yang meledakan diri sendiri? Inilah yang mereka lakukan.

Ketika diserang, semut ini tidak cuma mengigit pengganggunya. Semut ini akan memanjat tubuh si penyerang, berjalan ke kepalanya, menuju ke wajah dan mencengkeram kepalanya. Selanjutnya, mereka meledakkan diri sendiri. Proses ini disebut autothysis, semut akan mengkontrakti tubuhnya sendiri di daerah kelenjar dalam tubuhnya yang besar sehingga kelenjar tersebut meletus.

Letusan internal ini juga disertai dengan pelepasan zat kimia yang sangat lengket serta bisa membuat penyerangnya terluka. Jadi, predator yang terkena ledakan ini bisa berakhir buta, atau dengan mulut lengket, atau dengan anggota tubuh semut yang menempel di mukanya, atau yang lebih buruk, ketiganya sekaligus.

Central African Hairy Frog Mematahkan Tulangnya


Dari luar, katak asal Afrika ini terlihat seperti katak pada umumnya. Hanya saja, katak yang juga disebut sebagai katak horor ini ternyata memiliki cara mempertahankan diri yang cukup seram. Katak tidak akan membawa senjata tajam kemana-mana, tapi katak ini akan mematahkan tulang jari kakinya sendiri dan membuat tulang ini menonjol keluar dari kakinya.

Satu sabetan saja dari potongan tulang ini bisa melukai dan bahkan membuat manusia berdarah. Warga Kamerun yang memburu mereka untuk makanan berdiri jauh dari bagian belakang katak ini. Mereka bahkan menggunakan tombak panjang, machete, atau senjata api agar tidak terkena cakar darurat mereka ini.